Minggu, 29 Maret 2009

Terbuka mata dipagiku, terlintas bayangmu..
Buatku teringat betapa indah lewati pagi bersamamu..

Di luar terdengar rintik hujan berselimut kabut..
Dunia bagai beku..
Tenang tanpa keresahan..

Tapi resahku menggeliat-geliat menahan rasa sakit karena jauh darimu..

Dinginnya pagi tak bisa dinginkan hatiku dari panasnya cintamu..
Bergelora tersulut semangatnya..

Ingatlah setelah penantian pasti ada kebahagiaan..
Tangisku hadir kala ku lihat bayangmu tanpa mampu buat ku gapai dalam mimpiku..

Betapa rinduku saat terbayang terucap dari bibirmu, kata cinta buatku..

Antara Jakarta dan Sumatera telah tertulis kalimat cinta buat kita..

Antara keduanya ku yakin ada bahagia meski cuma sisa buat kita..
Cinta buat kau bersayap hingga kau bebas memilih dahan mana tempatmu hinggap..

Ku bagaikan dahan yang selalu berharap kelak sempurna dengan sarang cinta yang kau buat..
Begitu dekat.. dan melekat..

Hingga tiap tetes air matamu pun tak kan ku relakan jatuh ke tanah..
Kan ku tadah.. Hingga kau yakin bahwa begitu satunya kita..
Dekat.. dan Melekat..
Kita tak akan pernah rasakan manisnya cinta..
Kalau kita tak mau mengecap pahitnya cinta itu..

Kita juga tak akan menjumpai indahnya cinta..
Kalau kita tak mau jalani beratnya memperjuangkan cinta itu..
Aku mencintaimu dengan nafas, senyuman, air mata yang ada pada seluruh hidupku..

Bagai jasad tanpa iman..
Bagai raga tanpa nyawa..

Begitu nyata kau ada..
Merubah hampanya hidupku..
Jadi bahagia dan berwarna..
Begitu nyata terasa indah saat cinta mendapat pelampiasannya..
Hubungan 2 insan mengadu perasaan..
Bertaruh demi kebahagiaan..
Kau dan aku..
Satu dalam kemenangan cinta..
Kan ku yakinkan hatimu bahwa kau hanya bahagia jika bersamaku..
Karena takdirmu tercipta untuk selalu menemaniku..
Sebagai anugerah terindah dalam hatiku..
Sebagai asa yang merasuk dalam denyut nadi dan aliran darahku..